
Dikisahkan, ada seekor beruang yang madu ditangkap oleh para pemburu dan dibawa ke kebun binatang Zoole. Kebun binatang Zoole merupakan tempat yang sangat luas tetapi sepi. Letaknya jauh dari kota, di pinggiran sungai yang deras arusnya.
Beruang yang bernama Bob itu adalah seekor beruang tua bertubuh besar dan berwarna cokelat kehitaman. Di rimba besar, Bob Tua terkenal sebagai sosok periang dan humoris. Namun keceriaannya sirna sejak sore itu, rasa takut dan cemas terlihat pada wajah Bob.
Bob Tua dimasukan ke dalam ruangan yang luas tanpa jendela, hanya sedikit cahaya lampu yang masuk melalui pintu yang berjeruji. Menjelang malam, udara dingin menerpa tubuh Bob. Keheningan menyelimuti ruangan itu, dan ntuk pertama kalinya Bob Tua menitikkan air matanya. Hampir sepanjang malam, Bob Tua bersedih dan mencemaskan keadaannya saat ini.
Sambil menahan rasa lapar dan dingin Bob Tua mulai rindu dengan para sahabatnya, yaitu sepasang harimau yang bijaksana, keluarga berang-berang penunggu sungai, keluarga tupai, dan para burung nuri yang selalu bernyanyi.
Waktu menjelang fajar, Bob dikejutkan dengan derap sepatu yang berteplak-teplok di atas lantai. Ada sosok tinggi besar berhenti di depan pintunya untuk memberinya makan. Dengan perasaan takut, Bob Tua melirik lelaki besar itu yang dikawal seekor anjing besar.
Saat si lelaki besar pergi dengan anjingnya, Bob menghampiri makanan itu. Ia terkejut dengan apa yang dilihatnya, sepotong roti besar dengan selai blueberry yang meluber di atasnya, dua telur goreng, sebutir apel dan pisang. Ada juga satu kendi berisi air dan madu dalam wadah kaleng yang telah dibuka. Bob yang lapar, menghabiskan semua hidangan itu.
Pintu kamar Bob terbuka, seekor anjing yang tadi bersama lelaki besar masuk ke kamar Bob. Anjing itu mengenalkan dirinya, bahwa dia bernama Ciko yang menjaga tempat itu. Ciko akan mengajak Bob Tua mengelilingi tempat itu.
Bob Tua awalnya ragu, namun dengan insting binatang dan pengalaman yang dimilikinya Bob dapat menilai bahwa Ciko memang tulus dan baik hati. Bob Tua dan Ciko berjalan menuju pintu belakang yang terbuka. Ciko meskipun sosok binatang yang besar dan kuat, usianya masih muda. Ciko ialah anjing penjaga yang baik dan setia, namun sedikit sekali pengalamannya di alam bebas.
Bob takjub ketika melihat halaman di belakang, ada sebuah padang rumput yang luas dengan pohon-pohon besar yang ditanam teratur di sela-sela rumput yang hijau. Sejauh mata memandang Bob tidak dapat menebak ujung dari halaman ini, dan di tengah padang rumput itu ada dilewati sungai yang jernih airnya.
Ciko lalu menceritakan sejarah Kebun Binatang Zoole itu kepada Bob secara runtut. Tempat itu dikelola oleh Tuan Wisnu tua bersama anak lelakinya bernama Bayu. Bayu adalah lelaki tinggi besar yang membawa nampan berisi makanan tadi. Bayu adalah lelaki pencinta binatang, sehingga ia membangun rumah paling nyaman bagi para binatang yang rentan.
Bob Tua dan Ciko berjalan terus sambil bercakap-cakap tentang segala hal yang menarik perhatian. Bob yang berpengalaman dan humoris, dengan mudah akrab terhadap Ciko dan penghuni Kebun Binatang Zoole lainnya.
Semua binatang sangat bergembira menikmati suasana pagi. Di bawah pohon cemara, seekor orang utan menikmati sarapannya. Di sebelah kiri, dekat semak-semak sekelompok kelinci berlarian dengan lincah. Di tanah berbukit seekor rubah menyalak dengan gembira. Burung puyuh berceloteh di samping Sungai, merpati liar dan burung bangau mencari makan di bebatuan yang lembab di antara kepiting, rusa dan musang kadang muncul untuk minum.
Saat melintasi kolam kecil, Ciko menyapa seekor gajah tua yang sedang mandi. Bob Tua pun berkenalan dengan gajah itu, dan si gajah tua itu pun menceritakan kisah hidupnya. Hampir seluruh hidupnya dia habiskan di tempat yang damai itu. Dia Adalah satu-satunya gajah jantan yang selamat dari perburuan gading oleh bangsa manusia, dan hal itu terjadi puluhan tahun lalu.
Bob dan Ciko melanjutkan keliling dan kini berada di jembatan. Mereka melihat para angsa dan itik berenang bersama anak-anak mereka, kan-ikan berenang dan sesekali timbul ke permukaan, para kodok berkedip-kedip di pinggiran sungai dan sebagian masih tertidur di balik tanaman pakis.
Bob menceritakan semua pengalamannya hidup di Rimba Besar. Ia juga bercerita kepada Ciko bahwa kadangkala ada beberapa binatang yang berkelahi, berebut makanan, dan tempat tinggal.
Tidak semua bangsa binatang yang tinggal di rimba besar selalu rukun seperti di Kebun Binatang Zoole ini. Ciko menyimak setiap pengalaman berharga dari Bob Tua, sebab ia sejak kecil besar di Kebun Binatang Zoole ini. Di Kebun Binatang Zoole ini, Ciko tumbuh menjadi anjing yang pemberani. Ia sangat mencintai semua binatang yang tinggal di sini, termasuk Tuan Bayu yang selalu baik padanya.
Saat Ciko bercerita tentang masa-masa yang dihabiskan di Kebun Binatang Zoole, Bob Tua menyadari bahwa tidak semua manusia jahat. Selama ini Bob dan para penghuni Rimba Besar hanya tahu, bahwa manusia selalu menyiksa dan melukai bangsa binatang dengan senapannya.
Bob yang seumur hidupnya berpetualang di Rimba Besar, kini ia merasa tenang untuk menghabiskan masa tuanya di Kebun Binatang Zoole. Akhirnya Ciko menjadi sahabat sejati Bob Tua yang jenaka di kebun binatang itu.